Notifikasi
Tidak ada notifikasi baru.

Polio: Sejarah, Penyebaran, Pencegahan, dan Imunisasi

Artikel ini menjelaskan dengan ringkas dan lengkap masalah polio mulai dari sejarahnya, penyebabnya hingga imunisasi polio

Sejarah Polio

Polio, atau poliomyelitis, adalah penyakit yang disebabkan oleh virus polio yang dapat menyerang sistem saraf dan menyebabkan kelumpuhan. Penyakit ini telah ada selama ribuan tahun, dengan catatan tertulis dari zaman Mesir Kuno yang menggambarkan anak-anak dengan kaki yang layu. Pada abad ke-20, polio menjadi salah satu penyakit paling menakutkan di dunia, menyebabkan wabah yang melumpuhkan ribuan orang setiap tahun.

Pada tahun 1955, vaksin polio pertama kali dikembangkan oleh Dr. Jonas Salk, yang kemudian diikuti oleh vaksin oral yang dikembangkan oleh Dr. Albert Sabin pada awal 1960-an. Vaksin ini memainkan peran penting dalam mengurangi insiden polio secara drastis di seluruh dunia.

Penyebaran Polio

Polio menyebar melalui kontak langsung dengan tinja atau sekret dari hidung atau mulut orang yang terinfeksi. Virus ini paling sering menyebar di lingkungan dengan sanitasi yang buruk dan dapat menular dengan mudah di tempat-tempat padat penduduk.

Penyebab Polio

Penyebab polio adalah infeksi virus polio yang terdiri dari tiga jenis serotipe: PV1, PV2, dan PV3. Virus ini menyerang sistem saraf dan dapat menyebabkan kelumpuhan total dalam hitungan jam setelah infeksi.

Gejala Polio

Gejala polio bervariasi, mulai dari ringan hingga parah. Banyak orang yang terinfeksi virus polio tidak menunjukkan gejala yang signifikan. Namun, beberapa gejala yang dapat muncul meliputi:

  • Demam
  • Keletihan
  • Sakit kepala
  • Nyeri tenggorokan
  • Nyeri otot
  • Kekakuan di leher dan punggung

Dalam kasus yang parah, polio dapat menyebabkan kelumpuhan permanen pada kaki atau lengan, dan dalam beberapa kasus, dapat berakibat fatal jika otot pernapasan terpengaruh.

Akibat yang Ditimbulkan oleh Polio

Polio dapat menyebabkan berbagai komplikasi jangka panjang, termasuk:

  • Kelumpuhan: Kelumpuhan permanen pada kaki atau lengan.
  • Atrofi Otot: Penyusutan dan kelemahan otot.
  • Deformitas: Deformitas tulang atau sendi akibat kelemahan otot.
  • Masalah Pernapasan: Jika otot pernapasan terpengaruh, ini dapat menyebabkan masalah pernapasan yang serius.

Pencegahan Polio Secara Global

Pencegahan polio secara global dilakukan melalui program imunisasi massal yang dipimpin oleh organisasi kesehatan internasional seperti WHO, UNICEF, dan Rotary International. Vaksinasi polio diberikan kepada anak-anak di seluruh dunia untuk mencapai kekebalan populasi dan menghentikan penyebaran virus. Berkat upaya global ini, polio telah dieliminasi di banyak bagian dunia.

Pencegahan Polio di Indonesia

Di Indonesia, pencegahan polio dilakukan melalui program imunisasi yang dikoordinasikan oleh Kementerian Kesehatan. Program imunisasi nasional bertujuan untuk memberikan vaksin polio kepada semua anak di Indonesia guna mencapai kekebalan kelompok dan mencegah penyebaran virus polio. Selain itu, kampanye imunisasi tambahan sering dilakukan untuk memastikan cakupan vaksinasi yang tinggi.

Pemberian Imunisasi Polio: Oral dan Injeksi

Imunisasi polio dapat diberikan dalam dua bentuk: oral (OPV) dan injeksi (IPV).

  • Vaksin Polio Oral (OPV): Vaksin ini diberikan melalui mulut dan mengandung virus polio yang dilemahkan. OPV sangat efektif dalam memicu respon kekebalan di usus dan mencegah penyebaran virus.
  • Vaksin Polio Injeksi (IPV): Vaksin ini diberikan melalui suntikan dan mengandung virus polio yang sudah mati. IPV sangat efektif dalam memicu respon kekebalan di darah dan memberikan perlindungan yang kuat terhadap polio.

Jadwal Pemberian Imunisasi Polio di Indonesia

Jadwal pemberian imunisasi polio di Indonesia (rekomendasi IDAI dan Pemerintah) adalah sebagai berikut:

  • Polio 0: Diberikan segera setelah lahir s/d 1 bulan. (Oral)
  • Polio 1: Pada usia 2 bulan. (Oral)
  • Polio 2: Pada usia 3 bulan. (Oral)
  • Polio 3: Pada usia 4 bulan. (Oral dan Injeksi)
  • Polio 4: Pada usia 9 bulan. (Injeksi)
  • Polio 5: Pada usia 18 bulan / Booster (Oral).
  • Polio 6: Pada usia 5 tahun /Booster (Oral).

Kesimpulan

Polio adalah penyakit yang serius dan menular yang dapat menyebabkan kelumpuhan permanen dan bahkan kematian. Berkat upaya global dalam imunisasi, polio telah dieliminasi di banyak bagian dunia. Di Indonesia, program imunisasi polio terus dilakukan untuk memastikan semua anak mendapatkan perlindungan dari penyakit ini. Dengan mengikuti jadwal imunisasi yang direkomendasikan dan menjaga sanitasi yang baik, kita dapat mencegah penyebaran polio dan melindungi generasi masa depan dari dampak buruk penyakit ini.[]

Informasi Kesehatan Masyarakat Pencegahan Sakit
Gabung dalam percakapan
Posting Komentar