Notifikasi
Tidak ada notifikasi baru.

Madu Obat Sakit Perut Mencret (Diare)

Salah satu penggunaan madu sebagai obat adalah obat sakit perut mencret (diare)

عَنْ أَبِي سَعِيدٍ الخدري رضي الله عنه: أَنَّ رَجُلًا أَتَى النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ: أَخِي يَشْتَكِي بَطْنَهُ، فَقَالَ: اسْقِهِ عَسَلًا. ثُمَّ أَتَى الثَّانِيَةَ فَقَالَ: اسْقِهِ عَسَلًا، ثُمَّ أَتَاهُ الثَّالِثَةَ، فَقَالَ: اسْقِهِ عَسَلًا، ثُمَّ أَتَاهُ، فَقَالَ: قَدْ فَعَلْتُ؟ فَقَالَ: صَدَقَ اللَّهُ، وَكَذَبَ بَطْنُ أَخِيكَ اسْقِهِ عَسَلًا! فَسَقَاهُ فَبَرَأَ

Dari Abu Sa'd Al-Khudri radhiyallahu ‘anhu bahwa seorang lelaki datang kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam lalu berkata, "Saudaraku mengeluhkan perutnya." Beliau bersabda, "Beri dia minum madu!" Orang itu datang lagi. Beliau bersabda, "Beri dia minum madu!" Orang itu datang untuk ketiga kalinya. Beliau pun bersabda, "Beri dia minum madu!" Orang itu datang lagi dan berkata, "Aku sudah melakukannya." Beliau bersabda, "Allah Maha Benar. Sedangkan perut saudaramu berdusta. Berilah dia minum madu!" Orang itu pun memberinya minum madu lalu sembuh." (HR. Bukhari 5684 dan ini redaksinya, Muslim 2217)

Syarah Ringkas

Seorang lelaki datang kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam lalu memberitahu beliau bahwa saudaranya menderita sakit di perutnya. Penyakit tersebut ialah diare sebagaimana dijelaskan dalam hadis lainnya

Lantas Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam menyuruh lelaki itu agar saudaranya diberi minum madu. Ia pun memberinya minum, tetapi tidak sembuh. Dia pun datang lagi kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam lalu memberitahukan kabarnya. Beliau pun kembali menyuruhnya agar saudaranya diberi minum madu. Ia pun memberinya minum, tetapi belum sembuh juga. Selanjutnya ia datang kembali kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam lalu menyampaikan beritanya. Untuk ketiga kalinya, beliau menyuruh orang itu agar saudaranya diberi minum madu. Ia pun memberinya madu, tetapi tidak kunjung sembuh

Ia pun datang kembali kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam dan menyampaikan beritanya. Orang itu datang lagi dan berkata, "Aku sudah melakukannya." Beliau bersabda, " صَدَقَ اللَّهُ، وَكَذَبَ بَطْنُ أَخِيكَ اسْقِهِ عَسَلًا Allah Maha Benar. Sedangkan perut saudaramu berdusta. Berilah dia minum madu!" Ini mengandung dua kemungkinan:

Pertama: Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam mengabarkan hal gaib yang telah diperlihatkan oleh Allah kepadanya dan diberitahukan-Nya dengan wahyu bahwa kesembuhan orang itu dengan madu. Karena itu, beliau berulang-kali menyuruh agar dia diberi minum madu sehingga janji (kesembuhan) itu terbukti.

Kedua: ini merupakan isyarat kepada firman Allah Subhanahu wa Ta’ala tentang madu:

فِيهِ شِفَاءٌ لِلنَّاسِ

"Di dalamnya ada obat (kesembuhan) bagi manusia." (QS. An-Nahl ayat: 69)

Beliau sudah tahu bahwa jenis penyakit seperti ini dapat sembuh oleh madu. Ketika beliau menyuruh lelaki itu untuk keempat kalinya agar memberi minum madu, lelaki itu pun pergi lalu saudaranya diberi minum madu hingga dengan izin Allah Subhanahu wa Ta’ala dapat sembuh.

Ini tidak mesti semua penyakit bisa sembuh dengan madu kapan saja, dan dengan jenis madu apa saja. Akan tetapi sebagaimana disabdakan oleh Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam:

لِكُلِّ دَاءٍ دَوَاءٌ فَإِذَا أُصِيبَ دَوَاءُ الدَّاءِ بَرَأَ بِإِذْنِ اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ

"Untuk setiap penyakit ada obatnya. Jika obat pas dengan penyakitnya maka akan sembuh dengan izin Allah." (HR. Muslim 2204)


Herbal Pengobatan Thibbun Nabawy
Gabung dalam percakapan
Posting Komentar